Jumat, 20 Februari 2009

BINGUNG

BERTANYALAH PADA LANGIT!!!
BAGAIMANA MUNGKIN??
LANGIT HANYA MEMBISU
SESEKALI BERGEMURUH
LALU MENANGIS TAK PERNAH JELASKAN ALASANYA
IA TERLALU MEMBINGUNGKAN UNTUK SEBUAH JAWABAN

BERTANYALAH PADA BUMI!!
BAGAIMANA MUNGKIN??
BUMI TERLALU LUGU TUK TERUS DI INJAK INJAK
DAN TERLALU SABAR MENYEMBUNYIKAN BANGKAI KEHIDUPAN
BAGAIMANA MUNGKIN AKU BERTANYA KEPADA KELUGUANYA

BERTANYALAH PADA ANGIN!!!
BAGAIMANA MUNGKIN??
ANGIN DATANG DAN PERGI BEGITU SAJA
EMOSINYA TAK PERNAH STABIL, KADANG LEMBUT KADANG BADAI
LAGI PULA ANGIN TERLALU PLIN PLAN DALAM MENENTUKAN ARAH

BERTANYALAH PADA LAUT!!
BAGAIMANA MUNGKIN!!
LAUT HANYA BISA MENGHASUT PANTAI
MENGANIAYA OMBAK TAK PERNAH HENTI
LALU KEMBALI KEPANTAI DAN MENCURI PASIRNYA
LAUT TAK PERNAH JUJUR PADA PANTAI

BINGUNG!!!!!!!!!!!!!!

Minggu, 15 Februari 2009

aku terus berlari
tak peduli kemana jalan kutuju
hanya berlari dan terus berlari
hingga letihku tiba
karena yang kutahu hanya berlari

Rabu, 04 Februari 2009

hujan

aku beku dalam kebisuan

hujan ini begitu bising

buat kepalaku bebal TANPA MAKNA

Jumat, 23 Januari 2009

Malamku....

Bulan begitu sendu,
hanya sesekali ia mengintip,
lalu menghilang entah kemana,
Malamku menjadi gelap

Perlahan gerimis mengusik hatiku
buatku dingin dalam sepi,
Lalu hujan mengamuk begitu kuasa
Malamku tak bersahabat

Berkali Guntur memaki aku
Kilat menakutiku
Langitku begitu garang
Tak ibakah engkau pada kesepianku??

Minggu, 18 Januari 2009

KISAH TANPA JUDUL

ada saat ketika cinta bukan lagi harapan
adakala cinta hanya imagi belaka
adalah naif ketika cinta hanya sebuah janji
beradu kisah dalam manis kata,
sungguh sebuah mimpi melayang

cinta beradu begitu saja
lalu hilang diantara conect
sayang diobral murah
genit dan menggoda
liar dan nakall
sesekali mendesis mesumm
menggoda tanpa tanggung jawab

Rabu, 07 Januari 2009

bila kekasihku merajut

semalam kubelai wajah rembulan pucat,
kukecup bibirnya beku
kudekap tubuhnya dingin
kurayu hatinya datar,

Sabtu, 03 Januari 2009

UNGU TUA

ombak menjilat bibir pantai geram
angin riuh memaki
langit berselimut ungu sangat
awan memeluk mentari pudar
gemuruh hati murka
hujan gerimis mengusir orang berlari